Dampak Karbon Monoksida dan Penanggulangannya

Pembakaran tidak sempurna dapat menyebabkan munculnya karbon monoksida dan karbon dioksida kemudian masuk ke lingkungan udara bahkan sampai ke lapisan atas atmosfer bumi yang mengandung ozon. Senyawa karbon monoksida sebagai zat beracun ketika masuk dalam tubuh manusia, dampaknya tidak langsung bereaksi tetapi memerlukan waktu beberapa lama dan mengalami akumulasi banyak dalam tubuh manusia sehingga dapat berakibat fatal nantinya ketika umur manusia menjelang tua dan akan bermunculan beberapa jenis penyakit kronis misalnya terjadinya kanker paru-paru, kanker hati dan beberapa jenis penyakit lainnya yang menyerang organ tubuh manusia terutama pada saluran pernafasan. Lingkungan yang dibiarkan mengalami pembakaran sampah secara terus-menerus berakibat pula meningkatnya volume senyawa karbon monoksida (CO) ke udara mengakibatkan menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi bahkan dapat terjadi celah atau lubang pada lapisan ozon sehingga dengan mudah sinar ultraviolet masuk ke dalam permukaan bumi. Karbon monoksida adalah gas tak berbau dan tak berwarna yang dapat mengikat hemoglobin dalam sel darah merah dan menghambat ketersediaan oksigen ke jaringan tubuh, serta menyebabkan keracunan yang berakibat kronis bagi tubuh makhluk hidup (hewan dan manusia). Hal lain yang bisa terjadi yaitu pemanasan secara global pada permukaan atmosfer bumi. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi meningkatknya volume gas karbon monoksida di udara adalah melakukan penanaman pohon berhijau daun yang biasa disebut dengan penghijauan (reboisasi). Oleh karena itu pembakaran sampah tidak boleh dibiarkan terus-menerus karena menimbulkan dampak dan merugikan kualitas lingkungan terutama udara di sekitar kita (lingkungan buruk). Disisi lain pembakaran dapat berfungsi sebagai sumber energi listrik misalnya pembakaran bahan bakar minyak bumi dari suatu mesin diesel pembangkit listrik yang berlangsung setiap waktu bahkan berlangsung 24 jam setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia di muka bumi. Energi listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan oleh manusia mulai dari penerangan, pendingin, pemanas, setrika, mesin cuci, alat memasak, alat2 elektronik dan alat2 instrumen baik di laboratorium. Berhubung sumber energi listrik dapat berasal dari pembakaran minyak bumi dapat memicu peningkatan volume gas karbon dioksida dan karbon monoksida di udara maka pihak pemerintah berupaya mencari bahan energi alternatif pengganti minyak bumi yang berasal dari biogas. Energi alternatif biogas merupakan energi terbarukan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik (seperti kotoran hewan dan sampah organik) oleh bakteri anaerobik dalam sebuah alat bernama digester. Gas utama yang dihasilkan adalah gas metana (CH4) kemudian digunakan untuk bahan bakar untuk memasak, energi listrik, kebutuhan rumah tangga lainnya, sekaligus mengurangi limbah organik dan emisi gas rumah kaca (IEC). Semoga artikel ini bermanfaat dan semoga segala aktivitas kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin YRA.

Dr.Muh.Syahrir Gassa, M.Si. (Dosen Jurusan Kimia FMIPA UNM)

9/8/20251 min read

worm's-eye view photography of concrete building
worm's-eye view photography of concrete building

Konten postingan